Suplemen Arginin Menunjukkan Janji dalam Membersihkan Biomarker Alzheimer pada Model Hewan

0
16

Asam amino umum, yang sudah digunakan dalam pengobatan yang ada, telah menunjukkan kemampuan untuk mengurangi penumpukan protein amiloid-beta – ciri khas penyakit Alzheimer – pada tikus dan lalat buah. Para peneliti di Universitas Kindai dan Institut Neurosains Nasional Jepang telah menemukan potensi terapi baru untuk mengatasi Alzheimer. Temuan yang dipublikasikan baru-baru ini menunjukkan bahwa suplementasi arginin oral dapat menawarkan cara yang aman dan hemat biaya untuk memerangi gejala molekuler utama penyakit ini.

Masalah Plak Amiloid-Beta

Alzheimer ditandai dengan penumpukan plak amiloid-beta di otak, gumpalan protein lengket yang mengganggu fungsi normal saraf. Plak ini diperkirakan berkontribusi signifikan terhadap perkembangan penyakit. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mencari cara untuk membersihkan plak ini atau mencegah pembentukannya, namun banyak pendekatan yang terbukti tidak efektif atau tidak aman.

Mengapa hal ini penting: Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif mematikan yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia, dan saat ini belum ada obat yang tersedia. Meningkatnya kejadian Alzheimer dan demensia lainnya seiring bertambahnya usia membuat pencarian pengobatan yang efektif menjadi prioritas kesehatan global yang penting.

Cara Kerja Arginine pada Model Hewan

Penelitian ini melibatkan pemberian arginin, asam amino yang biasa digunakan untuk mengobati kondisi seperti tekanan darah tinggi dan nyeri dada, dalam air minum tikus yang dibiakkan untuk mengembangkan agregasi amiloid-beta mirip Alzheimer. Hasilnya sangat mengejutkan:

  • Pengurangan Plak: Arginin secara signifikan mengurangi penumpukan protein di otak hewan.
  • Peningkatan Perilaku: Tikus menunjukkan lebih sedikit kelainan perilaku selama pengujian.
  • Berkurangnya Peradangan: Ekspresi gen peradangan saraf menurun, menunjukkan berkurangnya kerusakan otak.

Percobaan lebih lanjut pada lalat buah dan tabung reaksi menegaskan bahwa arginin dapat mencegah pembentukan gumpalan amiloid-beta dan membersihkan gumpalan yang sudah ada. Asam amino tampaknya bertindak sebagai “pendamping kimiawi”, mencegah protein salah melipat dan menggumpal.

Keamanan dan Terjemahan untuk Uji Coba Manusia

Keuntungan utama arginin adalah profil keamanannya yang mapan dan biayanya yang rendah. Menurut ahli saraf Yoshitaka Nagai, “Mengingat profil keamanannya yang sangat baik dan biayanya yang rendah, arginin dapat dengan cepat diterjemahkan ke dalam uji klinis untuk Alzheimer dan kemungkinan gangguan terkait lainnya.” Para peneliti menekankan bahwa arginin dapat melewati sawar darah-otak, yang penting untuk mengobati penyakit otak.

Peringatan: Penelitian ini menggunakan arginin dalam dosis yang relatif tinggi pada hewan uji. Penentuan dosis yang aman dan efektif bagi manusia memerlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, hasil model hewan tidak menjamin efek yang sama pada otak manusia.

Gambaran Lebih Besar

Meskipun membersihkan plak amiloid-beta adalah strategi yang menjanjikan, beberapa ilmuwan memperdebatkan apakah plak merupakan penyebab Alzheimer atau sekadar gejala dari mekanisme yang mendasarinya. Terlepas dari itu, mengurangi beban plak masih dapat mengurangi kerusakan saraf dan memperlambat perkembangan penyakit.

“Temuan kami membuka kemungkinan baru untuk mengembangkan strategi berbasis arginin untuk penyakit neurodegeneratif yang disebabkan oleh kesalahan lipatan dan agregasi protein,” Nagai menyimpulkan.

Studi ini memberikan langkah maju yang menggembirakan dalam memahami Alzheimer dan pilihan terapi potensial. Uji klinis lebih lanjut kini diperlukan untuk menentukan apakah arginin dapat memberikan manfaat serupa pada manusia.