Blue Origin berhasil meluncurkan roket New Glenn pada hari Kamis, membawa sepasang pesawat ruang angkasa NASA menuju Mars. Ini menandai penerbangan kedua dari roket besar tersebut, yang diandalkan oleh perusahaan Bezos dan NASA untuk misi awak dan kargo di masa depan ke Bulan. Peluncuran tersebut, yang tertunda selama empat hari karena cuaca buruk dan badai matahari yang kuat, merupakan langkah penting dalam perlombaan ruang angkasa yang sedang berlangsung dan menggarisbawahi semakin besarnya peran perusahaan swasta dalam eksplorasi ruang angkasa.
Detail Misi: Petualangan Pengorbit Mars
New Glenn setinggi 321 kaki lepas landas dari Cape Canaveral, mengerahkan pengorbit Mars kembar milik NASA, bernama Escapade, dalam perjalanan jangka panjang ke planet merah. Pesawat ruang angkasa ini akan menghabiskan waktu satu tahun mengorbit Bumi sebelum memanfaatkan manuver bantuan gravitasi pada musim gugur mendatang untuk berakselerasi menuju Mars, dengan perkiraan tiba pada tahun 2027. Tujuan utama misi Escapade adalah untuk memetakan atmosfer bagian atas dan medan magnet planet ini, menjelaskan bagaimana Mars kehilangan atmosfernya dan cara terbaik untuk melindungi astronot masa depan dari paparan radiasi.
Pemulihan Booster: Sebuah Tonggak Penting
Yang pertama untuk Blue Origin, booster New Glenn berhasil dipulihkan setelah terpisah dari tingkat atas. Pencapaian ini sangat penting untuk mengurangi biaya peluncuran dan meningkatkan efisiensi operasional, yang mencerminkan strategi penghematan biaya yang diterapkan oleh SpaceX. Booster tersebut mendarat tegak di atas tongkang sekitar 375 mil lepas pantai, menandai langkah signifikan menuju sistem peluncuran yang dapat digunakan kembali.
Tujuan Ilmiah: Mengungkap Hilangnya Atmosfer Mars
Misi Escapade, yang dikelola oleh UC Berkeley, akan memberikan pemandangan stereo atmosfer Mars yang belum pernah terjadi sebelumnya berkat pengoperasian dua pesawat ruang angkasa secara bersamaan. Para ilmuwan bertujuan untuk memahami bagaimana planet ini bertransisi dari lingkungan yang hangat dan basah ke kondisi kering dan berdebu saat ini. Data yang dikumpulkan akan berperan penting dalam mengembangkan strategi misi manusia di masa depan ke Mars, termasuk perlindungan radiasi dan pemanfaatan sumber daya.
Kompetisi dan Rencana Masa Depan: Program Artemis
New Glenn milik Blue Origin lima kali lebih besar dari roket New Shepard milik perusahaan, yang menawarkan wisata luar angkasa suborbital. Perusahaan ini memegang kontrak NASA untuk pendaratan berawak ketiga di Bulan di bawah program Artemis, bersaing langsung dengan SpaceX, yang mendapatkan dua kontrak pendaratan pertama. NASA baru-baru ini membuka kembali penawaran untuk pendaratan awak pertama, dengan alasan kekhawatiran atas jadwal pengembangan Starship SpaceX.
Perlombaan Luar Angkasa: Melampaui Bulan
Peluncuran ini menggarisbawahi semakin ketatnya persaingan antara perusahaan antariksa swasta dan badan antariksa nasional. Program Artemis NASA bertujuan untuk mengembalikan astronot ke Bulan pada akhir dekade ini, sementara Tiongkok juga mempercepat ambisinya ke bulan. Keberhasilan misi seperti Escapade akan sangat penting dalam memajukan pemahaman kita tentang tata surya dan memungkinkan eksplorasi ruang angkasa di masa depan.
Peluncuran ini tidak hanya menunjukkan kemampuan Blue Origin yang semakin berkembang namun juga menyoroti peran penting perusahaan swasta dalam mendorong batas-batas eksplorasi ruang angkasa. Tujuan ilmiah misi ini dan konteks perlombaan luar angkasa yang lebih luas menunjukkan bahwa dekade mendatang akan ditentukan oleh inovasi yang cepat dan persaingan yang ketat dalam upaya mengungkap misteri kosmos.



























