Heart Association Menegaskan Kembali Konsumsi Alkohol Dalam Jumlah Sedang Dapat Bermanfaat bagi Kesehatan Kardiovaskular

0
14

American Heart Association (AHA) menghidupkan kembali perdebatan dengan menerbitkan tinjauan ilmiah yang menyatakan bahwa konsumsi alkohol ringan hingga sedang – yang didefinisikan sebagai dua gelas per hari – tidak meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, atau kematian jantung mendadak. Faktanya, laporan tersebut menunjukkan bahwa hal ini mungkin mengurangi kemungkinan berkembangnya kondisi ini. Temuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal AHA Circulation, muncul di tengah meningkatnya skeptisisme terhadap dampak alkohol terhadap kesehatan secara keseluruhan dan meningkatnya bukti potensi bahaya bahkan konsumsi dalam jumlah rendah.

Perdebatan yang Muncul Kembali

Selama bertahun-tahun, gagasan bahwa minum alkohol dalam jumlah sedang dapat memberikan beberapa manfaat kardiovaskular telah diterima secara luas, meskipun semakin ditentang oleh penelitian baru. Penelitian yang lebih baru menekankan bahwa berapapun tingkat asupan alkohol membawa risiko, termasuk peningkatan kemungkinan terkena kanker dan masalah kesehatan lainnya. Tinjauan AHA secara langsung menentang konsensus yang berkembang ini. Organisasi kesehatan masyarakat, seperti Jaringan Jantung Eropa dan Federasi Jantung Dunia, kini sangat menyarankan untuk tidak minum alkohol meski dalam jumlah sedikit, dengan alasan peningkatan risiko kardiovaskular.

Intervensi Politik

Waktu peninjauan AHA juga bertepatan dengan tekanan politik seputar pedoman kesehatan masyarakat. Pemerintahan Trump dilaporkan melakukan intervensi untuk mencegah dikeluarkannya laporan pola makan di AS yang secara eksplisit menghubungkan konsumsi alkohol dalam jumlah rendah dengan peningkatan risiko kanker – termasuk tumor mulut dan esofagus yang dimulai hanya dengan satu gelas per hari. Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksternal mungkin mempengaruhi cara temuan ilmiah disajikan atau disembunyikan.

Mengapa Ini Penting

Perdebatan mengenai dampak alkohol sangat panas karena adanya konflik kepentingan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Penegasan kembali AHA mengenai manfaat minum dalam jumlah sedang dapat dilihat sebagai dorongan untuk konsumsi, bahkan ketika kelompok kesehatan masyarakat memperingatkan terhadap hal tersebut. Persoalan intinya adalah apakah potensi manfaat kardiovaskular lebih besar daripada risiko yang terdokumentasi dengan baik, termasuk kanker, penyakit hati, dan kecanduan.

Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang pengaruh lobi industri terhadap pedoman diet dan bagaimana temuan ilmiah diinterpretasikan oleh pembuat kebijakan. Kurangnya konsensus menggarisbawahi kompleksitas dampak alkohol terhadap kesehatan dan perlunya penelitian lanjutan.

Temuan AHA memberikan tandingan terhadap semakin meningkatnya kehati-hatian seputar alkohol, namun perdebatan masih belum terselesaikan. Individu harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk membuat keputusan berdasarkan faktor risiko pribadi dan status kesehatan secara keseluruhan.