Awan Berwarna-warni: Cara Baru Mencari Kehidupan Alien

0
12

Selama beberapa dekade, para astronom memandang awan di planet yang jauh sebagai hambatan dalam penemuan. Kini, sebuah penelitian inovatif menunjukkan bahwa awan inilah yang bisa menjadi kunci untuk menemukan kehidupan di luar bumi. Para peneliti di Cornell University telah mengembangkan metode untuk mengidentifikasi potensi biosignatures – indikator kehidupan – dengan menganalisis ciri spektral unik dari mikroorganisme berwarna-warni yang ditemukan di atmosfer bumi.

Peran Biopigmen yang Tak Terduga

Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Lisa Kaltenegger dan rekan pascadoktoral Ligia Coelho ini berpusat pada biopigmen – senyawa alami yang memberi warna pada organisme. Pigmen-pigmen ini tidak hanya bersifat estetis; mereka memiliki fungsi perlindungan yang penting, melindungi kehidupan dari faktor lingkungan yang keras seperti radiasi ultraviolet dan dehidrasi. Di Bumi, biopigmen ada di mana-mana, ditemukan pada bakteri, archaea, alga, tumbuhan, dan hewan.

“Kami memproduksinya, begitu pula bakteri, archaea, alga, tumbuhan, dan hewan lainnya,” kata Coelho, menyoroti sifat senyawa ini yang tersebar luas. Studi tersebut menemukan bahwa mikroorganisme yang hidup di awan bumi menghasilkan biopigmen sebagai mekanisme bertahan hidup melawan radiasi UV intens yang ada di ketinggian.

Kunci Spektral Kehidupan Alien

Tim ini menciptakan spektra reflektansi pertama – yang pada dasarnya merupakan sidik jari berkode warna – dari mikroorganisme yang tinggal di awan ini. Kunci spektral ini memungkinkan para astronom mengidentifikasi organisme serupa di awan eksoplanet. Idenya sederhana: jika kehidupan ada di tempat lain, ia mungkin menggunakan mekanisme perlindungan serupa, sehingga menghasilkan ciri spektral yang sebanding.

“Kami mengira awan akan menyembunyikan kehidupan dari kita, namun yang mengejutkan, awan dapat membantu kita menemukan kehidupan,” kata Kaltenegger. Dengan menjalankan spektrum melalui model, para peneliti menemukan bahwa awan planet ekstrasurya yang mengandung mikroorganisme berwarna-warni ini akan tampak sangat berbeda dari awan yang tidak mengandung mikroorganisme berwarna-warni. Perbedaan ini dapat berfungsi sebagai tanda biologis yang dapat dideteksi.

Masa Depan Pengamatan Planet Eksosurya

Penelitian ini tidak membuktikan adanya kehidupan di luar bumi, namun membuka jalan baru untuk pendeteksian. Teleskop yang akan datang, seperti Habitable Worlds Observatory milik NASA dan Extremely Large Telescope milik European Southern Observatory, akan memiliki kemampuan untuk menganalisis atmosfer planet ekstrasurya dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan mencari sidik jari spektral biopigmen, para astronom akhirnya dapat menemukan bukti adanya kehidupan di luar Bumi.

“Menemukan kehidupan berwarna-warni di atmosfer bumi telah membuka kemungkinan baru untuk menemukan kehidupan di planet lain,” pungkas Kaltenegger. “Sekarang, kita memiliki kesempatan untuk mengungkap kehidupan meskipun langit di planet ekstrasurya dipenuhi awan.” Pergeseran cara pandang – dari memandang awan sebagai penghalang menjadi sebagai tempat berlindung bagi kehidupan – menandai langkah maju yang signifikan dalam pencarian kehidupan di luar bumi.